Selasa, 25 Mei 2010

Askep Anak



A N A L I S A D A T A

NO

D A T A

ETIOLOGI

MASALAH

PARAF

13 November 2001

DS : -

DO : Leukosit tgl 12/11/2001 2500

Eo/ Baso/ Batang/ Seg/ Limfo/ Mono

18 / 80 / 2

DS : Ibu mengatakan ada luka di dada

DO : Luka bekas inisi pada sternum tertutup

kasa betadine.

14-11-2001.

DS : Ibu mengatakan anaknya takut bila akan diberi obat intra thekal

DO : Anak menangis pd saat akan diberi obat IT

Anak menolak dibei obat

Anak minta ditemani ibu.

DS :

DO : Jadwal pemberian chemoterapi

MTX : IT

Vinkristin : IV bolus

DNR IV (drip)

Proses penyakit ( penurunan pertahanan tubuh sekunder)

Incisi pada ulcus

Tindakan pengobatan

Pengobatan chemoterapy

Resiko infeksi

Gangguan integritas kulit

Ketakutan

Resiko injury


R E N C A N A K E P E R A W A T A N

Nama Klien :................................................ . No Rekam Medis : ....................................... Hari Rawat Ke : ........

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

RENCANA KEPERAWATAN

RASIONAL


Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan pertahanan tubuh sekunder

Gangguan integritas kulit berhubungan dengan post incisi ulcus pada daerah sternum

Ketakutan berhubungan dengan prosedur tindakan chemoterapi / pengobatan

Resiko tinggi terjadi injuri berhubungan dengan proses tindakan hemoterapi.

Infeksi tidak terjadi :

  • Tanda2 vital dlm batas normal
  • Tidak terjadi leukosistosis

Mempertahankan integritas kulit dan mencapai penyembuhan luka.

Ketakutan anak berkurang, ditandai dengan :

  • Anak mau dilakukan tindakan
  • Anak melaporkan secara verbal kesiapan dalam tindakan

Resiko / komplikasi chemoterapi tidak terjadi

  1. Tempatkan anak pada ruang khusus. Batasi pengunjung sesuai indiksi
  2. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat anak sesuai protokol yang ada
  3. Awasi suhu. Perhatikan hubungan antara peningkatan suhu dan pengobatan chemoterapi. Observasi tanda2 vital yg lain
  4. Inspeksi membran mukosa mulut. Berikan perawatan mulut yang baik

  1. Awasi pemeriksaan laboratorium : hitung WBC, darah lengkap

  1. Berikan obat sesuai indikasi, antibiotik

  1. Hindari antipiretik yang mengandung aspirin

  1. Beri penguatan pada balutan awal/ penggantian sesuai indikasi. Gunakan teknik aseptik
  2. Secara hati-hati lepaskan perekat dan pembalut pada waktu mengganti balutan.
  3. Periksa luka secara teratur, catat karakteristik dan integritas kulit.

  1. Ingatkan pasien untuk tidak menyentuh luka.
  2. Bersihkan luka secara periodik menggunakan cairan dan obat yang dindikasikan

  1. Persiapkan anak untuk dilakukan prosedur, jelaskan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan usia dantingkat pemahaman.
  2. Kenali ketakutan yang muncul yang berhubungan dengan prosedur tindkan.
  3. Libatkan orang tua dalam pelaksanaan prosedur
  4. Jelaskan pada anak bagian mana yang akan dilakukan prosedur, dan kemungkinan anak melihat, merasakan atau mendengan selama proedur dilakukan.
  5. Perkenalkan alat-alat yang akn digunakan, ijinkan anak untuk memegang alat yang akan digunakan.
  6. Jawab setiap pertanyaan yang mungkin detanyakan anak dan jelaskan tujuan tindakan

  1. Berikan obat-obatan chemoterapi esuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.
  2. Observasi tanda-tanda infiltrasi pada tempat penusukan IV : nyeri, kemerahan dan rasa panas.
  3. Segera hentikan jika ditemui adanya tanda-tanda infiltrasi.
  4. Berikan perawatan daerah yang terjadi infiltrasi sesuai kebijakan RS
  5. Kaji riwayat alergi yang diketahui.
  6. Hentikan infus atau obat dan bila dengan normal saline jika terjadi reaksi.
  7. Persipkan perlengkapan emergency ( khususnya monitor tekanan darah, dan resusitasi manual : bag and mask ) dan obat-obatan emergency (khususnya O2, epineprine, aminophiline, cortikosteroid dan vasopresor )

  1. Melindungi diri dari sumber potensial patogen / infeksi

  1. Mencegah kontaminasi silang dan menurunkan resiko infeksi

  1. Hipertermi lanjut terjadi pada beberapa tipe infeksi dan demam terjadi pada kebanyakan pasien leukemi

  1. Rongga mulut merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan organisme patogen.
  2. Penurunan jumlah sel darah putih normal / matur dapat diakibatkan oleh proses penyakit atau kemoterapi, melibatkan respon imun dan peningkatan risiko infeksi.
  3. AB Mencegah terjadinya infeksi

  1. Aspirin dapat menyebabkan perdarahan gaster dan penurunan jumlah trombosit lanjut.

  1. Melindungi luka dari permukaan mekanis dan kontaminasi.

  1. Mengurangi risiko trauma kulit dan gangguan pada luka.

  1. Pengenalan akn adanya kegagalan proses penyembuhan luka / berkembangnya komplikasi secar dini dapat mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius.
  2. Mencegah kontaminasi luka

  1. Menurunkan kontaminasi kulit

  1. Mengurangi ketakutan dari tindakan yang tidak diketahui dan kemungkinan kerjasama anak selama prosedur.

  1. Memastikan intervensi yang tepat.

  1. Support sistem yang efektif bg anak
  2. Meningkatkan kontrol rasa pada anak.

  1. Memungkinkan kerjasama anak dan meningkakan coping

  1. Pengetahuan akan prosedur tindakan akan mengurangi ketakutan pada anak.

  • Mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut
  • Sebagai pengobatan atas terjadinya infiltrasi.

  • Mencegah terjadinya anaphylactic shock

* Pencegahan / persiapan jika terjadi komplikasi.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Klien :................................................ . No Rekam Medis : ............................. Hari Rawat Ke : .......................

NO

DIAGNOSA

TANGGAL

J A M

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

EVALUASI (SOAP)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar